BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki.
Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu
kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter
dan Patricia, 1997).
Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia (KDM) yang dapat digunakan
untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan
perawatan. Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar daripada kebutuhan
lainnya. Oleh karana itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan
lainnya. Kebutuhan dasar manusia seperti makan, air,
keamanan dan cinta merupakan hal yang penting bagi manusia. Walaupun setiap
orang mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang mempunyai
kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi
menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit.
Hiraiki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang
dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antar kebutuhan dasar manusia
pada saat memberikan perawatan. Menurut teori ini kebutuhan manusia tertentu
lebih dasar daripada kebutuhan lainnya; oleh karena itu, beberapa kebutuhan
harus dipenuhi sebelum kebetuhan yang lain. Misalnya, orang yang lapar lebih akan
lebih mencari makanan daripada melakukan aktivitas untuk meningkatkan harga
diri.
Hiraki kebutuhan dasar manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkat
prioritas. Tingkatan yang paling dasar atau yang pertama meliputi kebutuhan
fisiologis seperti udara, air, dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi
kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang melibatkan keamanan fisik dan
psikologis. Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan cinta dan rasa memilki,
termasuk persahabatan, hubungan social, dan cinta seksual. Tingkatan yang
keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri, yang melibatkan
percaya diri, merasa berguna, penerimaan, dan kepuasan diri. Tingkatan yang
akhir adalah kebutuhan aktualisasi diri, pernyataan dari penerimaan yang penuh
potensi dan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dan mengatasinya dengan
cara realistis dan berhubungan dengan situasi hidup.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas yaitu :
1.
Apa pengertian manusia?
2.
Apa pengertian ID?
3.
Apa Teori Kebutuhan Dasar Manusia?
4.
Apa Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Manusia?
C. Tujuan
Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1.
Untuk mengetahui apa pengertian
manusia.
2.
Untuk mengetahui apa pengertian ID.
3.
Untuk mengetahui apa Teori Kebutuhan
Dasar Manusia.
4.
Untuk mengetahui apa Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian manusia
Didalam semua agama
sangat menganjurkan sekali umatnya agar mau mengenali dan memahami keberadaan
dirinya. Dengan pengenalan dan pemahaman atas keberadaan dirinya akan menjadi
modal dasar dalam mengantarkan manusia membangun jati dirinya sesuai konsep
yang kehendaki pencipta-Nya dan yang pasti sesuai
dengan kebutuhan hidup manusia. Pandangan tertentu tentang manusia juga akan
mewarnai cara bagaimana kita bersikap, memperlakukan orang lain serta
menentukan corak hubungan antara satu implikasi praktis dalam kehidupan social.
Mengingat pentingnya pengertian dan pandangan tentang manusia, maka uraian ini
akan mengungkapkan suatu wawasan tentang manusia berdasarkan studi yang telah
dikemukakan oleh para ahli :
1.
D.C. Mulder
Manusia
adalah makhluk yang berakal, akallah yang menjadi pembeda pokok antara manusia
dengan binatang, akallah yang menjadi dasar dari segala kebudayaan.
2.
Aristoteles
Manusia adalah hewan berakal sehat yang mengeluarkan
pendapatnya dan berbicara berdasarkan akal pikiran.
3.
Abbas Muhmud El-Aqqad
Manusia
adalah makhluk ciptaan Allah yang bertanggung jawab, yang diciptakan dengan
sifat-sifat ketuhanan.
Pada
akhirnya dengan bertitik tolak dari definisi dan penjelasan di atas itu akan
sampai pada suatu kesimpulan bahwa:
a.
Manusia adalah sejenis hewan
juga.
b.
Manusia memiliki perbedaan
tertentu dibandingkan dengan hewan lainnya.
Ditinjau dari segi jasmaniah, perbedaan antara manusia dengan hewan adalah
mendasar dan asasi. Keistimewaan rohaniah manusia dibandingkan dengan hewan terlihat dalam kenyataan, bahwa manusia
adalah makhluk yang berfikir berpolitik, berbudaya , beragama, memiliki
kebebasan, sadar diri, memiliki norma dan tukang bertanya (human curioesity).
Sementara pengertian manusia dalam buku Ismail Thoib adalah sosok makhluk
yang diciptakan. Untuk memahami ciptaan ini,
maka harus dikonsultasikan kepada penciptanya, yaitu Allah SWT. Islam juga menganjurkan agar manusia memahami dirinya sendiri.
B. Pengertian
ID
Id adalah
satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian
sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut
Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama
kepribadian.
Id didorong
oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua
keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung,
hasilnya adalah kecemasan atau ketegangan.
Sebagai
contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya segera untuk
makan atau minum. id ini sangat penting awal dalam hidup, karena itu memastikan
bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan
menangis sampai tuntutan id terpenuhi.
Namun,
segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika
kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri
kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan
keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial
tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan
yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan
pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk
memuaskan kebutuhan.
C.
Teori Kebutuhan Dasar Manusia
Abraham
Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid,
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah
kebutuhan fisiologis yakni kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Kebutuhan-kebutuhan itu seperti kebutuhan akan
makanan, minuman, tempat berteduh, seks, tidur dan oksigen. Kebutuhan-kebutuhan
fisiologis adalah potensi paling dasar dan besar bagi semua pemenuhan kebutuhan
di atasnya. Manusia yang lapar akan selalu termotivasi untuk makan, bukan untuk
mencari teman atau dihargai. Manusia akan mengabaikan atau menekan
dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya itu terpuaskan. Di
masyarakat yang sudah mapan, kebutuhan untuk memuaskan rasa lapar adalah sebuah
gaya hidup. Mereka biasanya sudah memiliki cukup makanan, tetapi ketika mereka
berkata lapar maka yang sebenarnya mereka pikirkan adalah citarasa makanan yang
hendak dipilih, bukan rasa lapar yang dirasakannya. Seseorang yang
sungguh-sungguh lapar tidak akan terlalu peduli dengan rasa, bau, temperatur ataupun tekstur makanan.
Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhan
lain dalam dua hal. Pertama, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan
yang bisa terpuaskan sepenuhnya atau minimal bisa diatasi. Manusia dapat
merasakan cukup dalam aktivitas makan sehingga pada titik ini, daya penggerak
untuk makan akan hilang. Bagi seseorang yang baru saja menyelesaikan sebuah
santapan besar, dan kemudian membayangkan sebuah makanan lagi sudah cukup untuk
membuatnya mual.
Kedua, yang khas dalam kebutuhan fisiologis adalah
hakikat pengulangannya. Setelah manusia makan, mereka akhirnya akan menjadi
lapar lagi dan akan terus menerus mencari makanan dan air lagi. Sementara
kebutuhan di tingkatan yang lebih tinggi tidak terus menerus muncul. Sebagai
contoh, seseorang yang minimal terpenuhi sebagian kebutuhan mereka untuk
dicintai dan dihargai akan tetap merasa yakin bahwa mereka dapat mempertahankan
pemenuhan terhadap kebutuhan tersebut tanpa harus mencari-carinya lagi.
2. Kebutuhan Akan Rasa Aman
Setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan
secukupnya, muncullah apa yang disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan akan
rasa aman. Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman
fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam
seperti perang, terorisme, penyakit, takut, cemas, bahaya, kerusuhan dan
bencana alam. Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari kebutuhan fisiologis karena
kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total. Manusia tidak pernah dapat
dilindungi sepenuhnya dari ancaman-ancaman meteor, kebakaran, banjir atau
perilaku berbahaya orang lain.
Menurut Maslow, orang-orang yang tidak aman akan
bertingkah laku sama seperti anak-anak yang tidak aman. Mereka akan bertingkah
laku seakan-akan selalu dalam keadaan terancam besar. Seseorang yang tidak aman
memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara berelebihan serta
akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak
diharapkannya.
3. Kebutuhan Akan Rasa Memiliki
Dan Kasih Sayang
Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman
telah terpenuhi, maka muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa
memiliki-dimiliki. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginan
memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan
kebutuhan antarpribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta.
Seseorang yang kebutuhan cintanya sudah relatif terpenuhi sejak kanak-kanak
tidak akan merasa panik saat menolak cinta. Ia akan memiliki keyakinan besar
bahwa dirinya akan diterima orang-orang yang memang penting bagi dirinya.
Ketika ada orang lain menolak dirinya, ia tidak akan merasa hancur. Bagi
Maslow, cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua
orang, termasuk sikap saling percaya. Sering kali cinta menjadi rusak jika
salah satu pihak merasa takut jika kelemahan-kelemahan serta
kesalahan-kesalahannya.
Maslow juga mengatakan bahwa kebutuhan akan cinta
meliputi cinta yang memberi dan cinta yang menerima. Kita harus memahami cinta,
harus mampu mengajarkannya, menciptakannya dan meramalkannya. Jika tidak, dunia
akan hanyut ke dalam gelombang permusuhan dan kebencian.
4. Kebutuhan Akan Penghargaan
Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki tercukupi,
manusia akan bebas untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan. Maslow menemukan
bahwa setiap orang yang memiliki dua kategori mengenai kebutuhan penghargaan,
yaitu kebutuhan yang lebih rendah dan lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah
kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi. Kebutuhan yang tinggi adalah kebutuhan akan harga
diri termasuk perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan,
kemandirian dan kebebasan. Sekali manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk
dihargai, mereka sudah siap untuk memasuki gerbang aktualisasi diri,
kebutuhan tertinggi yang ditemukan Maslow.
5. Kebutuhan Akan Aktualisasi
Diri
Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar Maslow adalah
aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak
melibatkan keseimbangan, tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus untuk
memenuhi potensi. Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk semakin
menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut
kemampuannya. Awalnya Maslow berasumsi bahwa kebutuhan untuk aktualisasi diri
langsung muncul setelah kebutuhan untuk dihargai terpenuhi. Akan tetapi selama
tahun 1960-an, ia menyadari bahwa banyak anak muda di Brandeis memiliki pemenuhan yang cukup terhadap
kebutuhan-kebutuhan lebih rendah seperti reputasi dan harga diri, tetapi mereka
belum juga bisa mencapai aktualisasi diri.
MenurutChaplin (2002), kebutuhan sebagai: (1) satu substansi seluler yang
harus dimiliki oleh organisme, agar organisme tersebut dapat tetap sehat; (2)
lebih umum, segala kekurangan , ketiadaan, atau ketidaksempurnaan yang
dirasakan seseorang, sehingga merusak kesejahteraan.
Setiap individu memiliki kebutuhan karena ia tumbuh dan berkembang untuk
mencapai kondisi fisik dan social psikologis yang lebih sempurna dalam
kehidupannya.
Pada bayi, perilakunya didominasi oleh kebutuhan-kebutuhan biologis, yakni
kebutuhan untuk mempertahankan diri. Kebutuhan ini disebut defincienci need artinya kebutuhan untuk pertumbuhan dan memang
diperlukan untuk hidup. Kemudian pada masa kehidupan berikutnya, muncul
kebutuhan untuk mengembangkan diri. Berkembangnya kebutuhan ini terjadi
karena pengaruh factor lingkungan dan
factor belajar, seperti kebutuhan akan cinta kasih, kebutuhan untuk memiliki,
kebutuhan harga diri, kebutuhan akan kebebasan, kebutuhan untuk berhasil, dan
muncul kebutuhan untuk bersaing dengan orang lain.
Dalam buku Muhammad Ali, kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi 8, yaitu:
1.
Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara
fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, sandang, tempat tinggal, seks,
tidur, dan oksigen. Kebutuhan ini muncul dari aspek jasmaniah manusia dengan
terpenuhinya kebutuhan ini, maka kehidupan manusia dapat dipertahankan dan
berkembang.baik secara individual ataupun spesies (jenis mahluk). Berkembangnya
maksudnya, manusia dapat mengembangkan keturunannya.
Rasulullah saw yang bersabda : “Anak Adam tidak mempunyai kebutuhan selain dari sepotong roti untuk
menghilangkan laparnya, seteguk air untuk meredakan dahaganya dan sepotong
pakaian untuk menutup ‘auratnya. Dan lebih dari itu adalah keutamaan.”
2.
Kebutuhan Rasa Aman
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi akan muncul pada diri seseorang
kebutuhan akan rasa aman. Dengan adanya keamanan, maka kehidupan dapat
dipertahankan.
3.
Kebutuhan Rasa Memiliki dan
Kasih Sayang
Setiap manusia sesungguhnya merasakan kebutuhan
yang mendalam akan rasa cinta dan kasih sayang dari orang lain dan kepada orang
lain. Kebutuhan ini disebabkan akibat adanya supra rasional, perasaan, dan
emosional yang bersumber dari dimensi qalb.Dengan sifat perasaan ini, manusia
selalu ingin merasakan perasaan yang menyenangkan.
4.
Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan akan
peghargaan dari orang lain.
5.
Kebutuhan rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu sesungguhnya dapat dikatakan
sebagai suatu proses pencarian makna (Erick Fromm, 1969). Karena merupakan
proses pencarian makna maka didalamnya mengandung hasrat untuk memahami,
menyusun, mengatur, menganalisis, menemukan hubungan-hubungan dan makna-makna
serta membangun suatu system nilai.
6.
Kebutuhan Estetik
Kebutuhan estetik berkorelasi dengan gambaran
diri seseorang.Mereka yang tidak lebih sehat oleh keindahan adalah orang-orang
yang terbelengggu oleh gambaran diri mereka yang rendah.
7.
Kebutuhan akan Pertumbuhan
Kebutuhan yang sama sekali baru dan termasuk
kategori yang lebih tinggi yang kemudian dilikiskan sebagai kebutuhan akan
pertumbuhan atau dikenal dengan Being
Values.
8.
Kebutuhan
Aktualisasi Diri
Kebutuhan aktualisasi diri
merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam teori motivasikebutuhan.
Perwujudan (aktualisasi diri) sudah menjadi keberadaan manusia di bumi sebagai
wakil Allah.Untuk mewujudkan fungsi khalifah, manusia telah dibekali dengan
potensi.Potensi utama, dalam hal ini adalah al-ruh yang berasal dari Allah.
Upaya mewujudkan potensi, ia selalu berusaha untuk mengaktualisasi diri sebagai
khalifah.
Namun Mif Baihaqi mengatakan didalam bukunya
bahwa kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan cinta dan rasa
memiliki, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan kognitif(kebutuhan akan
pengetahuan dan pemahaman),rasulullah saw bersabda: “mencari ilmu adalah
kewajiban atas setiap muslim dan muslimah” (hr thabrani), kebutuhan estetis,
kebutuhan mencapai aktualisasi diri bukan kebutuhan dasar manusia melainkan
teori kebutuhan.
Menurut Lewis (1993), kegiatan remaja atau
manusia itu didorong oleh berbagai kebutuhan, yaitu :
1.
Kebutuhan jasmaniah
2.
Kebutuhan psikologi
3.
Kebutuhan ekonomi
4. Kebutuhan
social
5. Kebutuhan
politik
6. Kebutuhan
penghargaan
7. Kebutuhan
aktualisasi diri.
Dalam buku Desmita, kebutuhan dasar manusia
dibagi menjadi 5, yaitu:
1.
Physiological needs (kebutuhan-kebutuhan
fisiologis).
2.
Need for self-security and security (kebutuhan
akan rasa aman dan perlindungan).
3.
Need for love and belongingness (kebutuhan
akan rasa kasih sayang dan memiliki).
4.
Need for self-esteem (kebutuhan akan rasa harga diri).
5.
Need for self-actualization (kebutuhan
akan aktualisasi diri.
Muhammad Alim mengatakan didalam bukunya bahwa kebutuhan dasar manusia secara umum
dibagi menjadi dua kebutuhan, yaitu kebutuhan spiritual dan kebutuhan material.
Pada hakikatnya agama memiliki dua keistimewaan, yaitu agama sebagai kebutuhan
fitri dan emosional manusia. Dengan demikian sesungguhnya kebutuhan manusia
terhadap agama pada umumnya dan kepadaislam pada khususnya, bukanlah merupakan
kebutuhan sekunder (sampingan) melainkan kebutuhan primer (dasar) yang
berhubungan erat dengan substansi kehidupan manusia.
Kebutuhan akan adanya Tuhan merupakan
manifestasidari sikap kegamaan yang utama. Akan semakin dirasakan pada saat
rasa kasih sayang, rasa aman, rasa harga diri, rasa bebas dan rasa sukses
manusia mulai terancam. Dan apabila salah satu dari kebutuhan-kebutuhan
tersebut tidak terpenuhi, orang akan menjadi gelisah dan berada dalam
ketegangan, kegelisahan dan keatakan tegangan itu dapat mendorong orang melakukan
tindakan-tindakan tertentu agar ketidaknyamanan itu bisa hilang.
Sedangkan menurut Jalaluddin didalam bukunya
mengatakan bahwa kebutuhan dasar manusia adalah sebagai berikut:
1.
Kebutuhan
Individual yang terdiri dari:
a) homoestatis, yaitu kebutuhan yang dituntut tubuh dalam proses penyesuaian
diri dengan lingkungan. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan tubuh akan zat,
protein, air, garam, mineral, vitamin, oksigen.
b) Regulasi temperature adalah penyesuaian tubuh dalam usaha mengatasi kebutuhan
akan perubahan temperature badan.
c)
Tidur merupakan kebutuhan
manusia yang perlu dipenuhi manusia agar terhindar dari gejala halusinasi.
d)
Lapar adalah kebutuhan
biologis yang harus dipenuhi untuk
membangkitkan energy tubuh sebagai organis.
e)
Seks merupakan kebutuhan seks
sebagai salah satu kebutuhan yang timbul dari dorongan mempertahankan jenis.
Kebutuhan ini sebagai kebutuhan vital bagi manusia. Untuk memnuhi kebutuhan
seks maka manusia dianjurkan untuk menikah.
2.
Kebutuhan Sosial yang terdiri
dari :
a) Pujian dan binaan
b) Kekuasaan dan mengalah
c) Pergaulan
d) Imitasi dan simpati
e) Perhatian
3.
Kebutuhan Manusia akan Agama
Manusia
disebut sebagai makhluk yang beragama (homo
religious). Dimanapun manusia berada dan bagaimanapun mereka hidup, baik
secara kelompok atau sendiri-sendiri
terdorong untuk berbuat dengan memperagakan diridalam bentuk pengabdian
kepada Dzat Yang Maha Tinggi.
Kebutuhan
terhadap agama juga pernah ditelusuri melalui kajian ilmiah yang dilakukan oleh
para ahli antara lain oleh Dr.Howard Clinebell seperti dikutip oleh Dadang
Hawari. Howerd mengiventarisasi 9 buah kebutuhan dasar spiritual manusia,
yaitu:
1.
Kebutuhan akan kepercayaan
dasar yang senantiasa secara teratur terus-menerus diulang guna membangkitkan
kesadaran bahwa hidup ini adalah ibadah.
2.
Kebutuhan akan makna hidup,
tujuan hidup dalam pembangunan hubungan yang selaras, serasi dan seimbang
dengan Tuhannya dan dengan sesame manusia serta alam sekitar.
3.
Kebutuhan akan komitmen
peribadatan dan hubungannya dalam hidup keseharian.
4.
Kebutuhan akan pengisian
keimanan dengan selalu secara teratur mengadakan hubungan dengan Tuhan.
5.
Kebutuhan akan bebas dari rasa bersalah dan
berdosa.
6.
Kebutuhan akan penerimaan diri
dan harga diri, di sinilah pentingnya Agama agar derajat dan martabat manusia
tetap pada fitrahnya.
7.
Kebutuhan akan rasa aman
terjamin dan keselamatan terhadap harapan masa depan. Dengan adanya kebutuhan
ini melahirkan adanya kepercayaan terhadap hari kiamat.
8.
Kebutuhan akan terpeliharanya
interaksi dengan alam dan sesame
manusia. Dengan kata lain, manusia harus menjalin hubungan dengan makhluk Tuhan
yang lain.
9.
Kebutuhan akan bermasyarakat
yang syarat dengan nilai-nilai religiusitas.
Bollinger juga mengatakan, bahwa kebutuhan dasar
manusia adalah kebutuhan spiritual, dimana kebutuhan spiritual ini adalah
kebutuhan terdalam dari diri seseorang yang apabila terpenuhi individu akan
menemukan identitas dan makna hidup yang penuh arti.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan
1.
Penyakit
Saat seseorang dalam kondisi sakit, ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya
sendiri, dengan demikian dia bergantung pada orang lain.
2.
Hubungan yang berarti
Hubungan yang baik dalam keluarga dapat membantu menyadari dan
mengembangkan cara yang sehat untuk memenuhi kebutuhan.
3.
Konsep Diri
Individu dengan konsep diri yang positif , akan mudah mengenali dan
memenuhi kebutuhan serta mengembangkan cara sehat.
4.
Tahap Pengembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam hal struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks didalam suatu pola yang teratur dan dapat diprediksi
,sebagai hasil dari pematangan.
5.
Stuktur Keluarga
Stuktur keluarga dapat mempengaruhi cara klien memuaskan kebutuhannya.
BAB. III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manusia adalah sejenis hewan juga. Manusia
memiliki perbedaan tertentu dibanding dengan hewan lainnya. Ditinjau dari segi
jasmaniah, perbedaan antara manusia dengan hewan adalah mendasar dan asasi.
Keistimewaan rohaniah manusia dibandingkan dengan hewan terlihat dalam kenyataan, bahwa manusia
adalah makhluk yang berfikir berpolitik, berbudaya, beragama, memiliki
kebebasan, sadar diri, memiliki norma dan tukang bertanya (human curioesity).
Id adalah
satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian
sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Didorong
oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua
keinginan dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, hasilnya adalah
kecemasan atau ketegangan.
Abraham
Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, kebutuhan-kebutuhan
tersebut adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan rasa
cinta dan rasa memiliki, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi
diri.
Pemenuhan
kebutuhan kebutuhan tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan tersebut
yaitu penyakit, hubungan yang berarti, konsep diri, tahap pengembangan, serta stuktur keluarga.
B.
Saran
Diharapkan
dengan makalah ini mahasiswa dapat lebih memahami tentang kebutuhan manusia,
baik dari segi pengertian manusia, kebutuhan dasar manusia, teori menurut para
ahli serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar